Cegah Osteoporosis Dengan GERMAS

Seringkali kita menganggap enteng kesehatan tulang, padahal penyakit yang menyerang tulang atau yang dikenal dengan Osteoporosis merupakan 'silence thief ' alias pencuri diam-diam. Osteoporosis datangnya tidak terduga begitupun dengan gejala awalnya, sangat sulit untuk terdeteksi dibandingkan dengan penyakit lainnya.
^

Seperti penyakit PTM lainnya yaitu diabetes, jantung, stroke, Osteoporosis juga bisa mengancam jiwa, terlebih bila tidak ditangani dengan baik dan benar. Osteoporosis identik sebagai penyakit yang menyerang kaum lansia, namun saat ini penyakit tersebut sudah menyerang kaum muda karena gaya hidup yang tidak sehat. Riset menyebutkan, wanita cenderung lebih rentan terkena osteoporosis dibandingkan dengan pria. Perbandingannya adalah 1 dari 3 wanita terkena Osteoporosis sedangkan pada pria 1:5.

Dalam rangka menyambut hari Osteoporosis sedunia yang jatuh pada tanggal 20 Oktober setiap tahunnya dan guna meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya kesehatan tulang, maka Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan dialog interaktif mengenai Osteoporosis pada, 25 Oktober 2017 di Hotel Manhattan, Kuningan. Tema utama yang diambil adalah "Gegah Patah Tulang Akibat Osteoporosis Melalui GERMAS" sedangkan untuk tema global adalah "Love Your Bones, Protect Your Future." Senang banget karena bisa hadir sebagai salah satu peserta diskusi sehingga bisa banyak mendapatkan ilmu yang bermanfaat tentang kesehatan tulang.

Dialog interaktif ini menghadirkan para narasumber yang ahli didalam bidang kesehatan, seperti drg. Diah dari Kementerian Kesehatan, dr. Tanya Rotikan dari Ketua Perosi dan dr. Ade perwakilan dari Perwatusi (Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia). Acara dibuka oleh dr. Lily selaku direktur PTM Kemenkes RI.

Apa itu Osteoporosis?

Menurut WHO (World Health Organization), osteoporosis merupakan kelainan skeletal, penyakit yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan adanya perubahan mikroarsitektur jaringan tulang yang berakibat menurunnya kekuatan tulang dan meningkatnya kerapuhan tulang serta risiko terjadinya patah tulang. Terdapat dua jenis osteoporosis, yakni primer dan sekunder.

Osteoporosis primer adalah jenis osteoporosis yang berhubungan hormon, terutama pada kaum wanita. Osteoporosis jenis ini terbagi menjadi dua jenis, yakni tipe I dan tipe II. Tipe I adalah Osteoporosis pada wanita pasca menopause, hubungannya erat dengan masalah hormon dan usia Sedangkan tipe II, Osteoporosis senil/tuanya tulang. Mengapa wanita lebih rentan terkena osteoporosis ketimbang pria? Sebab wanita mengalami menopause dan penuaan, sedangkan pria hanya mengalami penuaan saja.


Berbeda dengan jenis osteoporosis primer, osteoporosis sekunder disebabkan oleh faktor gaya hidup, penyakit, efek samping obat dan kondisi lainnya yang mengakibatkan kelainan pada tulang. Faktor gaya hidup, seperti minum alkohol, merokok, kurangnya aktivitas fisik, diet ekstrim rendah protein, konsumsi garam berlebih, kebiasaan minum soda, hidup sedentary dan kurangnya paparan sinar matahari juga menjadi penyebab seseorang bisa mengalami osteoporosis.

Tulang yang berpotensi terkena Osteoporosis, terutama:
  • Tulang punggung sampai tulang ekor
  • Tulang paha
  • Tulang lengan
  • Tulang pergelangan tangan
  • Tulang rahang

Kapan terjadinya Osteoporosis?

Sejak dalam kandungan hingga remaja, kita mengalami masa pembentukan tulang. Puncak kepadatan tulang terjadi pada usia 20 tahun dan terus mengalami penurunan setelah usia 35 tahun hingga sekitar 50 tahun. Bagi wanita risiko ini lebih besar karena berkaitan dengan hormon estrogen. Walau lebih sering menyerang kaum lansia, penyakit ini juga bisa menyerang siapa saja bahkan pada usia dibawah tiga puluh tahun.

Meski penyakit osteoporosis menghantui, namun tidak perlu khawatir, karena osteoporosis bisa disembuhkan dan dicegah dengan mengubah gaya hidup dan membiasakan diri melakukan kebiasaan hidup sehat sesuai dengan pedoman Germas. Terdapat tiga poin utama dalam germas, yakni aktivitas fisik, mengkonsumsi buah dan sayur serta memeriksakan kesehatan yang bisa dilakukan untuk mencegah Osteoporosis.



Aktivitas fisik bisa dimulai dengan membiasakan diri untuk menggerakkan tubuh, seperti berjalan kaki minimal selama 10 menit dalam sehari, bisa juga melakukan senam osteoporosis yang gerakannya khusus untuk mengatasi masalah penyakit osteoporosis atau mengangkat beban. Gak perlu yang berat-berat, kita bisa menggunakan botol minimum betisi air mineral, atau pasir.

Aktifitas fisik saja ternyata tidak cukup. Kita juga harus memperhatikan asupan gizi dan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Perbanyak makan buah dan sayur. Porsi yang benar untuk buah dan sayur dalah setengah dari isi piring kita.



Idealnya memeriksa kesehatan adalah minimal 6 bulan atau 1 tahun sekali. Hal ini perlu dilakukan agar bisa mendeteksi secara dini bila terserang penyakit berat. Tak ada salahnya ko pergi ke dokter atau ke tempat yang menyediakan fasilitas kesehatan untuk melakukan check up, gak perlu takut. Malah baik dan banyak keuntungannya. Khusus untuk osteoporosis kita bisa melakukan tes semenit risiko osteoporosis dari IOF (International Osteoporosis Foundation) dengan menjawab 10 pertanyaan.

Salah satu makanan yang baik dikonsumsi untuk memelihara kesehatan tulang adalah ikan teri. Teri basah ya, bukan teri asin. Ikan teri memiliki kandungan Vitamin D cukup tinggi sekitar 2.381 mg. Selain teri, kita juga bisa mengkonsumsi brokoli, susu, telur, tahu, tempe, bahkan ikan sarden. Makanan dan minuman tersebut memiliki kalsium yang baik untuk kesehatan tulang. Tiap jenis olahan susu mengandung jumlah kalsium yang berbeda. Susu terbaik untuk meningkatkan kadar kalsium ternyata diperoleh dari susu kambing dengan kandungan kalsium sebanyak 380 mg. Lalu susu skim dengan kalsium sebanyak 244 mg, susu rendah lemak sebanyak 240 mg dan susu full cream sebanyak 236 mg. Susu dengan tingkat kalsium paling rendah justru terdapat pada susu kedelai dengan kandungan sebesar 26 mg.

Selain dari makanan, vitamin D bisa diperolehnya dari paparan sinar matahari. Setidaknya biarkan tubuh terkena sinar matahari minimal 30 menit dalam satu hari. Paling bagus sih sinar matahari pagi di bawah jam 10, asik kan berjemur sambil olahraga pagi.



Setiap tubuh manusia memiliki kebutuhan kalsium yang berbeda, biasanya tergantung usia. Berikut rinciannya:

                                      Usia               Kebutuhan Kalsium/hari (mg)

                                  0-6 bulan                            210 mg
                                  7-12 bulan                         270 mg
                                  1-3 tahun                           500 mg
                                  4-8 tahun                           800 mg
                                 9-18 tahun                       1.300 mg
                                 19-50 tahun                     1.000 mg
                             Di atas 50 tahun                 1.200 mg


Untuk penyandang Osteoporosis atau untuk pencegahan kita bisa melakukan senam Osteoporosis, dan latihan mengakat beban untuk membantu menambah kekuatan tulang. Untuk latihan tersebut bisa dimulai sejak kecil. Dr. Ade mengatakan, "Biarkan anak-anak berlari dan melompat, karena kegiatan tersebut bisa membentuk kepadatan tulang."

Latihan pencegahan Osteoporosis bisa disesuaikan dengan usia. Sebelum latihan disarankan untuk melakukan pemanasan, hal ini penting agar tidak terjadi cedera otot. Selain itu cek denyut nadi. Denyut nadi normal saat istirahat berdeyut sekitar 15-25 kali per15 detik. Dengan memeriksa denyut nadi bisa mendeteksi kondisi kesehatan.

Lokasi tersering mengalami patah tulang karena Osteoporosis adalah lumbal atau tulang belakang, pangkal paha dan pergelangan tangan. Untuk yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang senam Osteoporosis bisa PERWATUSI ( Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia), yang bertempat di Jl. Taman Patra XII no. 5 , Kuningan Jakarta. Telpon: 021-522-4663.

Penyakit Osteoporosis tidak bisa dan tidak boleh dianggap enteng, penyakit ini disinyalir akan meningkat hingga 240% pada tahun 2050. Menyeramkan bukan, oleh karena itu yuk mulai hidup sehat dengan GERMAS.

Komentar

  1. wanita mengalami menopause dan penuaan, saya melihat sendiri begitu penyakit ini membuat nenek saya menjadi lebih sering duduk di kursi roda. Menua dan akhirnya meninggal tanpa banyak berbuat banyak hal.

    BalasHapus

Posting Komentar