Wonderful Life, Karena Semua Anak Terlahir Sempurna

Setelah beberapa waktu vakum nonton film Indonesia, karena sedikit kecewa dengan beberapa hasil sineas kita, akhirnya tanggal 10 Oktober 2016 saya kembali melangkahkan kaki ke studio XXI Senayan City. Untuk press screening dan press conference film Wonderful Life. Dan sangat puas.


Kenapa saya mau datang? Selain karena film ini digarap oleh dua sineas jagoan saya, yaitu Angga Dwimas Sasongko dan Rio Dewanto, saya juga tertarik dengan tag linenya "Karena semua anak terlahir sempurna," padahal film ini menceritakan tentang seorang anak yang mengidap penyakit Disleksia.

Disleksia: dis·lek·sia /disléksia/ n Ling gangguan pada penglihatan dan pendengaran yang disebabkan oleh kelainan saraf pada otak sehingga anak mengalami kesulitan membaca.

Film besutan Agus Makkie, sutradara bertangan dingin dan Jenny Jusuf sebagai penulis naskah skenario, digarap dan diproduksi oleh Rumah Produksi Film Visinema Pictures, Creative & Co ini sangat menyentuh, hingga membuat saya mengerti arti dari tag line tersebut.

Film yang diangkat dari novel berjudul sama tersebut bercerita tentang kisah nyata dari seorang Amalia Prabowo (diiperankan oleh Atiqah Hasiholan). Amalia tumbuh dewasa dengan memiliki keyakinan bahwa, dirinya bukan apa apa. Sampai pada akhirnya dia tumbuh menjadi sosok perempuan pekerja keras yang pintar dengan karir cemerlang, sehingga tidak jarang keputusan project harus ditentukan olehnya, karena bagi dia sebuah project harus sempurna demi kepuasan client.

Kepribadian Amalia yang seperti ini, tak lepas dari pola didik sang bapak yang menuntut dan menilai kesuksesan anak-anaknya dari nilai akademis dan prestasi yang gemilang. Hal tersebut juga berlaku pada Aqil, anak Amalia satu-satunya (diperankan Sinyo). Akan tetapi takdir berkehendak lain, Aqil sangat kesulitan dalam membaca, apalagi untuk berprestasi dikarenakan sejak kecil dia memiliki kelainan yang disebut disklesia.


Amalia tidak menyerah begitu saja, dia berusaha dengan keras untuk mencari penyembuh untuk Aqil. Mulai dari terapi hingga ke paranormal. Perjalanan yang mereka tempuh, membuat keduanya harus menghadapi beberapa kondisi yang tak terduga, mulai dari konflik batin, trauma sampai ujian atas statusnya sebagai seorang ibu. 

Selama pencarian kesembuhan tersebut hubungan mereka menjadi jauh lebih dekat dibanding sebelumnya. Keadaan tersebut membuat Amalia menyadari satu hal, bahwa Aqil mempunyai bakat tersembunyi yang begitu istimewa, bahkan lebih dari itu, kehadiran Aqil di hidupnya adalah anugerah terindah yang harus disyukurinya.

Terus terang film ini membuat saya merenung lebih dalam, secara saya juga seorang ibu dengan satu anak laki-laki yang tengah tumbuh dewasa. Ada beberapa moment di film ini yang menyentuh banget. Seperti saat harus tidur dideket danau, saat di hutan atau saat Aqil bilang ibunya sayang banget sama dia karena sudah mengajaknya ke tempat di mana dia bisa melihat bintang. 

Orang tua selalu cenderung cemas dan egois, sedangkan anak-anak terlahir sempurna untuk bahagia, lalu mengapa kita harus memaksa mereka untuk menderita? Saya yakin semua anak itu terlahir sempurna, tinggal kita saja yang mendukung dan mendorong mereka untuk berkembang.

Film yang diproduseri oleh Handoko Hendroyono, Rio Dewanto, Angga Dwimas Sasongko ini menampilkan landscape yang indah, mulai hutan pinus nan hijau, hamparan sawah, gemericik danau, taburan bintang di malam hari hingga hiruk pikuk pasar tradisional, semua diracik dengan sangat apik sehingga mampu memvisualkan keadaan tanpa efek monoton.

Di sini Atiqah Hasiholan dan Sinyo bermain total. Dan yang tak kalah penting adalah peran Alex Abbad, sisi emosionalnya mampu menghidupkan film yang berdurasi sekitar 1 jam lebih 19 menit tersebut. Selain dibintangi oleh Atiqah Hasiholan, Sinyo dan Alex Abbad juga turut di dukung oleh Lydia Kandou, Abdul Rasiti, Putri Ayudya, Arthur Tobing dan Didik Nini Twowok.

Detail Wonderful Life (Crew)
Genre / Jenis Film: Drama, Family
Sutradara Film: Agus Makkie
Rumah Produksi Film: Visinema Pictures, Creative &  Co
Penulis Naskah skenario / Novel Film: Jenny Jusuf, Amalia Prabowo
Lokasi pembuatan Film: Jakarta dan Jogja
Durasi Film: 1 jam 19 menit
Rilis / Tayang Film: 13 Oktober 2016
Pemain Wonderful Life (Cast)
Atiqah Hasiholan
Sinyo
Lydia Kandou
Alex Abbad
Abdul Rasiti
Putri Ayudya
Arthur Tobing
Didik Nini Twowok


Dalam pembuatan Film Wonderful Life, Visinema Creative &Co mendapat dukungan penuh dari Sariayu dan Kepustakaan Populer Gramedia (KGP). Dukungan ini tertuang dalam sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Pak Handoko.

Bagi Pak Wandi, perwakilan dari KGP, sebagai konsorsium yang memerbitkan buku dari buku Wonderful Life, Keluarga bahagia anak bahagia, Indonesia bahagia.

Sedangkan bagi Bapak Brian dari Marta Tilaar grup dan Bapa Benny dari Sariayu yang sudah 46 tahun mempercantik dan mengispirasi perempuan Indonesia, Wonderful Life Movie sesuai dengan program mereka, yaitu #bewonderfulmoment.

Program ini nantinya secara berkesinambungan akan fokus pada pemberdayaan dan perubahan kaum perempuan ke arah yang lebih baik. Hal tersebut mengingat masih banyak perempuan Indonesia yang membutuhkan dukungan untuk melakukan perubahan positif, bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya.


So, jangan lupa tonton film Wonderfull Life di studio XXI terdekat dan jadilah perempuan Indonesia yang inspiratif.

Komentar