Cara Cerdas Berinvestasi

Kalau mendengar kata investasi, pasti bayangan kita tidak jauh dari uang, tabungan, emas, atau asuransi.

Namun ada salah satu investasi yang masih sangat minim peminatnya, yaitu investasi di pasar modal. Terlebih bila dilihat dari jumlah prestasi pemodal dalam negeri dibandingkan dengan pemodal luar negeri. Pasar modal kita, 63.6%nya masih dikuasai oleh perusahaan asing.

Dan, kembali kalau mendengar kata pasar modal, implementasi kita pasti langsung ke saham. Saham berarti uang modal ratusan juta. Belum apa kita sudah pusing duluan.

Hehehe, begitupun yang ada dalam pikiran saya saat hendak mengikuti acara edukasi investasi di pasar modal yang diseleggarakan oleh PT. Bursa Efek Indonesia dan Mandiri Sekuritas, yang dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2015 kemarin.


Acara yang bertajuk #investasicerdas ini dilangsungkan di Main Hall IDX, gedung IDX tower II, lantai dasar, Sudirman, Jakarta. Dengan menghadirkan para pembicara, Pak Davi dan Paramitha Sari sebagai perwakilan dari BEI, Andreas dari Mandiri Sekuritas.

Sebelum acara dimulai, saya diberi formulir untuk membuka rekening efek dari Mandiri Sekuritas yang sudah berisi modal sebesar Rp. 250.000. Biasanya untuk membuka rekening sekuritas minimal harus punya modal kurang lebih Rp 5 sampai 10 jeti gitu. 

Form yang harus diisi lumayan banyak, udah lama gak ngisi yang kaya gini jadi lumayan bingung, untung mbak dari Mandirinya mau bantu. Ada beberapa syarat yang wajib dibawa, yaitu fotokopi KTP, NPWP, halaman depan buku tabungan serta materi 6000 tiga lembar. 

Kelas dibuka oleh Paramitha Sari, atau yang  lebih dikenal dengan nama Mbak Mita, yang memberi penjelasan apa saja itu investasi di pasar modal. 


Apa itu investasi?  

Investasi adalah penanaman modal atau uang di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan untuk mendapatkan keuntungan. 

Setiap investasi memiliki peluang untuk untung atau rugi. Maka dari itu pilihlah investasi yang sesuai dengan kebutuhanmu. 

Macam-macam investasi:

1. Saham > bukti kepemilikan suatu perusahaan yang merupakan klaim atas penghasilan dan aktiva perseorangan. 

Membeli saham = membeli perusahaan =memiliki perusahaan 
Secara kasar ya, perusahaan untung, pemilik juga untung. 

Saham memiliki 2 keuntungan, yaitu:
1. Dividen, yang dibagikan oleh perusahaan atas keuntungannya. 
2. Capital Gain, hasil atas selisih harga jual dari harga beli saham tersebut. 

Resiko kerugian investor saham:
A. Capital Loss, ini terjadi apa bila harga saham yang di jual lebih murah dari harga belinya. 
B. Perusahaan yang kita beli sahamnya mengalami kebangkrutan atau dinyatakan bubar oleh pengadilan.


2. Obligasi > surat utang jangka menengah sampai panjang yang dapat dipindah tanganku, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi. 

Perbedaan obligasi dengan saham:
A. Memberikan pendapatan tetap (fixed-income), berupa bunga yang dibayarkan secara periodik, sampai jatuh tempo obligasi tersebut. 
B. Investor akan mendapatkan kembali pokok nominal obligasi pada saat jatuh tempo. 
C. Pemegang sertifikat dapat memperjualbelikan obligasi yang dimiliki sebelum tanggal jatuh tempo. 

Resiko investasi Obligasi: 

A. Perusahaan penerbit obligasi tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo pembayaran. 
B. Nilai obligasi turun pada saat suku bunga meningkat. 

3. Reksa Dana > tempat atau wadah untuk menghimpun dana pemodal yang nantinya akan diinvestasikan dalam portfolio efek yang dikelola oleh manajer investasi. 

Keuntungan Reksa Dana. 
A. Investor dapat melakukan diversifikasi investasi guna memperkecil resiko, meski tidak memiliki dana yang besar. 
B. Investasi dan kinerja di kelola oleh manajer investasi profesional sebagai wakil investor, sehingga menghemat waktu dan tenaga investor.

Resiko investasi Reksa Dana:
A. Berkurangnya nilai unit penyertaan. 
B. Tidak tersedianya uang tunai dalam jumlah banyak bila pemegang unit penyertaan melakukan pencairan dana secara bersamaan. 
C. Turunnya nilai efek secara keseluruhan karena kondisi negative pasar secara umum.


PRINSIP INVESTASI
"Don't put all eggs in on basket" - Warren Buffet-


Cara berinvestasi saham:

Belilah saham di perusahaan Sekuritas, ingat ya, "Perusahaan Sekuritas" bukan di bursa efek.

gambar penampakan treading
Ada tiga cara untuk memiliki saham, yaitu :
1. Membeli saham di pasar perdana, yaitu membeli saham pada saat perusahaan go publik untuk pertama kalinya. 
2. Membeli saham di pasar sekunder, yaitu membeli saham yang sudah tercatat di bursa efek melalui perusahaan efek. 
3. Membeli Reksa Dana saham melalui manager investasi. 

Langkah-langkah berinvestasi:


1. Menjadi nasabah di perusahaan efek. Contoh di Mandiri Sekuritas. 
2. Membayar dana sesuai dengan persyaratan. 
3. Melakukan treading atau order jual beli saham yang diinginkan. 
4. Memantau rekeningnya. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan investor dalam memilih perusahaan efek:
1. Kelengkapan sarana dan prasarana. 
2. Kualitas pelayanan yang diberikan kepada nasabah. 
3. Reputasi dan kredibilitas perusahaan efek tersebut. 
4. Besaran modal yang dimiliki perusahaan efek. 


Dalam perdagangan saham, investor cukup melakukan instruksi jual atau beli kepada perusahaan efek, yang nantinya akan diteruskan ke bursa efek Indonesia. Instruksi bisa dilakukan melalui media komunikasi maupun secara online treading. 

Setiap perusahaan efek memiliki jumlah minimum tertentu dalam hal jumlah dana awal yang harus di setorkan. Batas minimum transaksi ditentukan oleh harga saham dalam satuan perdagangan. 100 lembar saham di sebut dengan 1 lot. 

Hal yang harus dihindari dalam melakukan investasi dalam bentuk saham:
1. Jangan membeli saham karena ikut-ikutan. 
2. Hindari melakukan treading berdasarkan feeling. 
3. Jangan berinvestasi dengan menggunakan uang cadangan darurat atau dana lainnya.
4. Jangan berinvestasi hanya di satu tempat, hingga kita bisa terhindar dari resiko kerugian secara total.

Saya sebenarnya sudah lama ingin berinvestasi di saham dan kebetulan pernah mengikuti kelas treading beberapa waktu yang lalu. Tapi ragu dan belum paham betul. Apalagi banyak yang bilang kalau bermain saham sama dengan judi. 

Hehehe, ternyata semua itu salah, terkesan judi karena mereka melakukan investasi dengan mengandalkan feeling dan kurang menguasai cara treading. Bila dikuasai dan di pelajari dengan betul saham merupakan salah satu investasi yang menjanjikan dibandingkan dengan investasi emas atau tabungan. Resiko rendah berarti keuntungan juga rendah. 

Satu yang harus diingat saat berinvestasi saham, jangan serakah karena hanya menginginkan hasil yang berlimpah. Coba jalankan dengan sabar dan telaten, pasti barokah. Amin. 

O,iya, BEI juga mengadakan edukasi investasi pasar modal, gratis loh, untuk informasi selanjutnya silahkan cek di investor.idx.co.id, www.idx.co.id atau datang langsung ke gedung  Bursa Efek Indonesia, tower I, lt 6
Jln. Jend. Sudirman kav 52-53, Jakarta 12190. Tlp (021) 51505150 call center 0800 100 9000

Dan untuk Mandiri sekuritas silahkan cek di www.mandirisekuritas.co.id

Yuk, kita bangun perekonomian Indonesia dengan berinvestasi cerdas di perusahaan negeri sendiri.


Komentar