Langsung ke konten utama
Semburat jingga menyapa senja,
hadirkan kata yang disebut sunyi.
Dan gigil terasa mengigit pori jiwa selepas
kau pergi punggungi diri dalam sepi.
Dan untuk kesekian kali aku tersungkur dalam
kumparan rasa yang tak dapat kumengerti.
Karena kamu dan hanya kamu yang ada dalam isi kepala ini.
Namun ingin itu kini hanya tinggal angan,
yang terus mengusik diri, menghantui mimpi.
Karena kini kau telah berlalu bersama lakumu,
dan entah kapan kan kembali.
~nie’~ #senjatanpawarna #Tgr26Juni2015
Komentar
Posting Komentar