Ngopi Asik Bersama Hanum Rais

I don't like Monday! Itu yang aku ucapkan, saat harus menaiki kereta commuter line pagi ini. Bayangin aja, udah dandan kece-kece mau ketemu idola sambil belajar bareng KOPI, ehhh malah harus desak-desakan, rasanya badanku makin imut saat kegencet oleh dua orang dengan ukuran dobel Xl, dan begitu keluar dari kcl, tampangku udah lecek kaya duit seribu. Hehehe

Tapi semangatku langsung berkobar lagi begitu menginjak kantor Kabarindo, di mana para KOPI-kers berkumpul. Yuhuuuu hari ini, tanggal 7 November 2015, catetya, aku bakalan ketemu Ka Hanum, penulis novel 99 Cahaya Di Langit Eropa dan Bulan Terbelah Di Langit Amerika, Ka Bhayu, Ka Nuty dan juga kakak -kakak lainnya.

           
Sambil nunggu Ka Hanum, acara diawali dengan ngobrol ringan bareng Ka Arul dan Ka Aida tentang premis.

premis menurut KBBI:
premis/pre·mis/ /prĂ©mis/ n 1 apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan kemudian; dasar pemikiran; alasan; 2 asumsi; 3 kalimat atau proposisi yang dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dalam logika;
-- mayor premis yang berisi term yang menjadi predikat kesimpulan; 
-- minor premis yang berisi term yang akan menjadi subjek sebuah kesimpulan; 
-- silogisme dua premis (mayor dan minor) yang mewujudkan anteseden.

Secara awam premis itu kesimpulan atau garis besar dari sebuah cerita.
Kalau menurut Ka Aida, "Premis itu, novel atau filmmu bercerita tentang apa?"

Di tengah diskusi Ka Bhayu dan Ka Nuty datang dan langsung nimbrung dalam diskusi sambil memberi beberapa tips tentang menulis di blog.

"Be your self atau jadilah diri sendiri saat kamu menulis," itu yang di tekankan Ka Bhayu, yang juga aktif nulis di kompasiana.

Untuk menjadi buzzer di twitter, kita harus memiliki follower minimal 1000, dan cobalah membrending diri sendiri dari pada share milik orang lain. Keren Ka Bhayu ...

Tepat pukul 10.30 akhir Ka Hanum tiba. Dan diskusi pun beralih ke seputar film dan novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika, milik kakak cantik ini, yang akan tayang pada tanggal 17 Desember 2015 mendatang.

Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika, terbit pada bulan Juli 2014, dan sampai saat ini telah mencapai cetakan ke 12.

Menulis buat Ka Hanum adalah cara untuk mengimplementasikan atau menuangkan keresahan-keresahannya. Hampir semua bukunya bernuansa dakwah atau religi.

Surprise banget, ternyata putri Pak Amin Rais ini ternyata dokter gigi. Dan sudah tertarik pada dunia pertelevisian sejak duduk di bangku SMA, terlebih saat mengikuti sang ayah yang mulai terjun berpolitik.

"Lingkungan membentuk keinginan sedang passion di televisi, Mas Rangga tahu sekali keingin saya, dan waktu menunggu PTT dari Kemenkes, Mas Rangga yang pada saat itu masih berstatus pacar, iseng memasukan saya ke salah satu stasiun televisi ternama, yaitu Trans Tv dan akhirnya saya bekerja untuk televisi tersebut," jelas Ka Hanum.

Sedang untuk menulis sendiri, isteri dari Rangga Almahendra ini mengawalinya saat menemani sang suami kuliah di Austria dan berhasil menerbitkan buku pertama dengan judul "Menapak jejak Amin Rais."

Saat di singgung tentang
Islamophobia di negeri paman Sam itu, Ka Hanum lebih memilih untuk mengatakan 'Ekstrimisphobia' karena mereka cenderung ke arah radikal karena tidak mengenal Al-Quran dan Hadits.


Ekstrimisphobia ini dirasakan sendiri oleh Ka Hanum saat mendapat panggilan pekerjaan, beliau diminta untuk melepaskan jilbab karena di sana tidak memperbolehkan adanya simbol keagamaan dan sebagainya.

Ka Hanum tidak pernah berpikir atau menyangka kalau novel 99 Cahaya Di Langit Eropa bisa menjadi best seller dan di filmkan.


"Bagi saya, keberhasilan novel 99 Cahaya Di Langit Eropa, merupakan balasan dari Allah atas pengorbanan saya terhadap suami," aku wanita yang memiliki nama lengkap Hanum Salsabiela Rais, yang kini tengah sibuk dengan stasiun televisi barunya, ADiTV,singkatan dari Arah Dunia Televisi. Yang merupakan stasiun televisi lokal terpadu no 1 di Yogjakarta.

Ka Arul sempet bertanya tentang tanggapan Ka Hanum atas akting Acha Septriasa yang memerankan dirinya. Dan wanita yang cerdas dan humbel ini menjawab dengan lugas, bahwa dia puas dan sangat menghargai usaha Acha dalam mendalami peran sebagai dirinya. Begitupun dengan sang suami, Ka Rangga yang di perankan oleh Abimana Aryasatya.

Sayang waktunya sangat terbatas, jadi waktu untuk tanya jawabnya hanya sebentar.
Acara pun di akhiri dengan foto bersama. Terimakasih Ka Hanum atas berbagi ilmunya.

Komentar