Mengenal Singapore Intercultural School Bona Vista


Pada tanggal 31 Agustus 2018 yang lalu saya mendapat kesempatan untuk belajar tentang pola asuh anak dengan tema Rising Children In Digital Era, sambil mengenal Singapore Intercultural School Bona Vista.


Acara tersebut menghadirkan Elizabeth T Santosa, seorang praktisi Psikolog Anak & Remaja, pembicara atau keynote speaker di berbagai Seminar Parenting di Jakarta, Bekasi, Surabaya, Makassar dan ibu dari 3 orang  putri.


Mendidik anak gampang-gampang susah. Meskipun banyak teori tentang parenting, tetep saja hal ini menguras emosi. Di kesempatan ini Elizabeth menyampaikan tentang bagaimana melihat sisi lain dari gadget.

Menurut Elizabeth gadget memiliki banyak efek postif bagi anak. Misalnya internet, email, WhatsApp, camera dan berbagai hal lainnya yang bisa mempermudah komunikasi antara anak terhadap orang tua dan orang-orang di sekitarnya.

Baik aplikasi maupun game yang ada di dalam gadget bisa menjadi alternatif atau sarana hiburan yang murah meriah. Jika diteliti lebih dalam, banyak game populer yang diambil dari pelajaran sehari-hari.

"Gadget itu hanya media, jadi tidak perlu disalahkan, tapi perhatikan cara penggunaannya. Dan yang salah bukan aplikasinya, tapi usernya," jelas Elizabeth.
Gadget tidak mengajarkan anak untuk berempati. Pembatasan gadget pada anak yang terpenting adalah kontrol dari orangtua, bukan berdasarkan usia.

Meskipun begitu ada usia terbaik di mana gadget bisa diberikan kepada anak yaitu usia 13 – 14 tahun keatas dan itupun dengan catatan dalam pengawasan orang tua.

Hal negatif dari gadget: 

  • Memengaruhi perkembangan otak anak. Anak menjadi lamban dalam berpikir.
  • Membuat anak menjadi malas bergerak, sehingga sistem motoriknya lamban untuk berkembang.
  • Memengaruhi perkembangan kesehatan mental dan sosialnya.
  • Anak yang kecanduan internet dan gadget tidak bisa bersosialisasi dengan baik, sehingga dia tidak memiliki teman bermain.
  • Membuat anak ketergantungan terhadap gadget, sehingga dia tidak bisa mandiri dalam menyelesaikan masalah.

Meskipun begitu, jangan melihat gadget hanya dari sisi negatifnya saja, karena layaknya pisau, gadget pun punya sisi positif yang justru membantu perkembangan anak kita.
Jadilah orang tua yang jeli untuk memperhatikan situs-situs yang sering dikunjungi dan orang-orang yang dengannya.
jika tidak selektif dan dibatasi, screentime yang berlebihan bisa berdampak buruk pada anak. Jadi intinya kontroling ada dipihak kita orang tua.


Elizabeth mengatakan bila di rumahnya No gadget and television at monday until friday, tidak peduli dengan rengekan anaknya. Dia mencoba memberikan permainan serta bounding time semaksimal mungkin. Ketika hari jumat tiba, dia memperbolehkan anaknya bermain gadget, itupun dibatasi waktunya, serta di bawah pengawasan dia dan sang suami.

Salah satu bounding bersama anaknya adalah melihat video di YouTube yang berisikian edukasi bersama-sama. Di sini Elizabeth tidak melarang anaknya menggunakan gadget, tapi membatasinya.

Tips menggunakan internet dan sosmed ala Elizabeth T Santoso.

Untuk mengubah dan membentuk karakter anak butuh proses. Karena anak atau siapapun tidak suka dengan perubahan.

Saah satu pilar dalam mendidik anak adalah kasih sayang tetapi, jangan memberikan fasilitas terlalu banyak kepada anak.

Pilar pendidikan anak yang harus distimulasi, salah satunya sisi kognitif atau cara berpikir agar mereka bisa menyelesaikan problem hidupnya sendiri.

Reward kepada anaknya atas apa yang telah dikerjakannya sangat penting. Sayangnya banyak orang tua yang memberi reward kepada anaknya tapi lupa untuk memberikan konsekuensi dari kesalahan anak.

Konsekuensi kepada anak bisa dengan memberinya beban pekerjaan.

Saat anak meminta sesuatu, ajak anak untuk menabung.
Hati-hati jangan mengatakan "gak punya duit" karena tanpa disadari bisa jadi doa itu ucapan.

Biarkan anak belajar memecahkan masalahnya sendiri.

Tidak ada orang tua yang bisa menjamin anaknya tidak mendapatkan penolakan, patah hati dan hal buruk selamanya.
"Tidak ada pendidik terbaik selain orang tua," Elizabeth T Santosa.
Setelah mengikuti sesi sharing tentang parenting dari Elizabeth T Santosa, kini saatnya menyimak paparan dari mba Monika Arviany, marketing manager Singapore International School Bona Vista, yang menjelaskan apa aja yg ada di sekolah tersebut.


Memberikan anak fasilitas pendidikan yang terbaik merupakan cita-cita dan keinginan semua orangtua. Banyak hal yang harus diperhatikan dan dipertandingkan oleh orang tua dalam memilih sekolah untuk anaknya.

Selain biaya, lokasi sekolah, serta kemampuan anak harus dipertimbangkan dengan matang. Selain itu orangtua harus bisa melihat kecocokan antara sekolah dengan anak. Mulai dari sistem belajar, kurikulum, lingkungan, hingga culture yang berlaku di sekolah tersebut.

"Yang berbeda dari SIS Bona Vista adalah, di mana sekolah memberikan keleluasaan sesuai minat dan tumbuh kembang anak-anak murid," papar Ibu Monika.

Adanya fasilitas yang lengkap sarana dan prasana sekolah turut menunjang untuk anak-anak mencapai cita-cita yang dinginkannya.

Singapore Intercuktural School Bona Vista


Singapore Intercultural School Bona Vista (SIS Bona Vista) pada awalnya dikenal dengan nama Singapore International School (SIS) dan telah berdiri sejak tahun 1996 di Jakarta. SIS Bona Vista, adalah bagian dari SIS Group of Schools yang mengoperasikan 7 sekolah di Indonesia, yakni SIS Bona Vista, SIS Pantai Indah Kapuk, SIS Kelapa Gading, SIS Cilegon, SIS Semarang, SIS Palembang dan SIS Medan.

SIS Group of Schools memiliki berbagai keunggulan yang diakui sebagai lembaga pendidikan internasional. Mengadaptasi kurikulum pendidikan Singapura lebih dari 21 tahun dan telah memenuhi syarat melalui Sertifikasi Internasional untuk Pendidikan Menengah Umum (IGSCE), Cambridge, dan Baccalaureate Program (IB).

SIS Bona Vista Academy pertama kali didirikan, berdasarkan gagasan dari Bapak Jaspal Sidhu dan Bapak Tony Kasim, yang merupakan anggota Dewan Gubernur dari Grup Sekolah-Sekolah di Singapura.

Saat ini SIS Bonavista ini dikepalai oleh Mr. John P Birch yang sudah berpengalaman lebih dari 23 tahun di bidang Pendidikan.



Visi misi dari SIS Bona Vista adalah "Inspiring Learners Toward Greater Heights." Dengan tagline Inspired Learning for Inspired Future, yaitu berusaha mengedapankan pendidikan yang nyaman bagi anak-anak muridnya. Ada 3 kurikulum yg digunakan di SIS Bona Vista, yaitu Singapura, Cambridge dan Internasional Baccalaurate (IB) dengan 3 bahasa yang digunakan yaitu Inggris, Mandarin, dan Indonesia.

Bahasa inggris dan Bahasa mandarin merupakan bahasa yang diwajibkankan anak-anak agar bisa terjun langsung di era digital saat ini, meskipun begitu Bahasa Indonesia tetap digunakan sebagai bahasa sehari-hari.


Untuk lebih mengenal SIS Bona Vista, saya dan teman-teman dari Blogger Perempuan diajak keliling untuk melihat fasilitas serta ruangan yang ada di sana. Dilihat visi dan misinya, SIS Bona Vista bertujuan menciptakan anak-anak dengan nilai tes yang bagus atau membentuk anak-anak yang memiliki kemampuan belajar seperti kemampuan analisa, riset, penyelesaian masalah sehingga dapat menjadi pembelajar mandiri.



SIS Bona Vista memiliki keamanan yang ketat, di mana setiap sudut terdapat CCTV. Setiap orang tua yang menjemput pun harus memiliki ID Card.

Jumlah siswa dalam 1 kelas sebanyak 24 siswa. SIS Bona Vista menanamkan sifat kekeluargaan yakni one on one.

Pengaturan kelas, dalam pengaturan tidak terlalu monoton, ada ruang yang cukup untuk anak bergerak, ruang untuk berkumpul dan bisa terjadi interaksi dengan baik antara guru-murid.


Dinding terisi dengan hasil karya semua  siswa.

Cara guru berinteraksi dengan murid-muridnya, mengedepankan kehangatan dan tulus, tidak bersifat mengendalikan dan memerintah.

Lingkungan sekolah, suasana sekolah yang menyenangkan dan membuat anak-anak betah untuk menghabiskan waktu di sana.

Perpustakaan sekolahnya cozy lengkap dan bikin betah.

Staf dan guru yang ramah dan mau berinteraksi dengan lingkungan dan orang di sekitarnya.

Secara garis besar, banyak fasilitas yang mensupport anak dalam belajar dan mengembangkan diri.

Tertarik untuk menyekolahkan anak-anak SIS Bona Vista, atau penasaran dan ingin tahu lebih tentang sekolah ini, kalian bisa datang ke acara open house dan mega bazar pada tanggal 15 September 2018.






Komentar