HAMPA


Sukmaku luruh menjadi kepingan rapuh.
Ketika nyanyian badai menyandingku kukuh.
Berjelaga di ujung dermaga.
Beramuk kabut di sudut mata.

Entah di laut mana sekeping jiwaku jatuh.
Remuk tercabik lara, terbentur batu karang.
Melayang diantara gelombang pasang.
Pantai yang aku tuju semakin jauh.

Jika kepahitan adalah bilangan utuh.
Maka, biarkan keheningan menjelma di makam duka. (Mia/nie' dengan huruf n kecil)

Pict by Google.

Komentar